Menyelesaikan tesis merupakan puncak dari perjuangan akademis seorang mahasiswa. Namun, seringkali hasil penelitian yang telah disusun dengan susah payah ini hanya tersimpan rapi di perpustakaan, padahal potensinya sangat besar untuk disebarluaskan melalui publikasi ilmiah. Mengubah tesis menjadi jurnal ilmiah adalah langkah krusial untuk berbagi pengetahuan dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Proses ini mungkin terasa menakutkan, namun dengan strategi yang tepat, mengubah tesis yang tebal menjadi artikel jurnal yang ringkas dan informatif dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat, bahkan dalam kurun waktu tujuh hari. Artikel ini akan membongkar rahasia dan memberikan panduan langkah demi langkah agar Anda dapat mempercepat proses transformasi ini.
Memilih dan Memfokuskan Topik Tesis yang Relevan untuk Jurnal
Langkah pertama yang krusial dalam mengubah tesis menjadi jurnal adalah kemampuan untuk memilih dan memfokuskan topik penelitian yang paling relevan dan memiliki nilai jual untuk dipublikasikan. Tesis, dengan segala kedalamannya, seringkali mencakup berbagai aspek dan temuan yang mungkin terlalu luas untuk dimuat dalam satu artikel jurnal. Oleh karena itu, identifikasi bagian terkuat dan paling orisinal dari penelitian Anda adalah kunci. Pertimbangkan temuan utama yang paling signifikan, metodologi yang inovatif, atau implikasi praktis yang paling menonjol. Jurnal ilmiah umumnya memiliki fokus yang spesifik, sehingga artikel yang terlalu umum cenderung kurang diminati. Pilihlah satu atau dua pertanyaan penelitian utama dari tesis Anda yang dapat dijawab secara ringkas dan mendalam dalam format artikel jurnal. Hindari mencoba memasukkan semua bab dan sub-bab tesis ke dalam satu artikel, karena hal ini akan membuat artikel menjadi terlalu panjang dan kehilangan fokus.
Proses seleksi ini juga melibatkan pemahaman terhadap target jurnal yang ingin Anda tuju. Setiap jurnal memiliki ruang lingkup (scope) dan audiens yang berbeda. Lakukan riset mendalam mengenai jurnal-jurnal yang sesuai dengan bidang studi Anda. Perhatikan jenis artikel yang biasa mereka publikasikan, struktur penulisan, dan gaya bahasa yang digunakan. Apakah jurnal tersebut lebih mengutamakan temuan empiris, tinjauan teoritis, atau studi kasus? Dengan memahami preferensi jurnal target, Anda dapat lebih efektif dalam memilah dan memfokuskan bagian mana dari tesis Anda yang paling cocok untuk dikirimkan. Misalnya, jika tesis Anda memiliki bab analisis data yang sangat kuat dengan hasil statistik yang signifikan, maka fokuskan artikel jurnal pada temuan tersebut dan metode analisis yang digunakan. Sebaliknya, jika tesis Anda lebih menekankan pada pengembangan teori atau kerangka konseptual, maka bagian tinjauan pustaka dan landasan teori yang relevan dengan fokus artikel bisa menjadi inti.
Membuat ringkasan eksekutif dari setiap bab tesis dapat membantu Anda mengidentifikasi poin-poin penting yang dapat diangkat ke dalam artikel jurnal. Tanyakan pada diri sendiri, “Apa kontribusi paling berharga dari penelitian saya ini bagi komunitas ilmiah?” Jawaban atas pertanyaan ini akan menjadi panduan dalam menyeleksi dan memfokuskan topik. Ingatlah bahwa artikel jurnal memiliki batasan kata yang lebih ketat dibandingkan tesis. Oleh karena itu, kemampuan untuk menyaring informasi dan menyajikannya secara padat namun tetap informatif adalah keterampilan yang sangat penting. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing Anda untuk mendapatkan masukan mengenai bagian tesis mana yang paling potensial untuk dijadikan artikel jurnal. Mereka dapat memberikan perspektif berharga berdasarkan pengalaman mereka dalam dunia publikasi ilmiah.
Menyusun Kerangka Artikel Jurnal yang Efektif
Setelah berhasil memfokuskan topik, langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka artikel jurnal yang efektif. Artikel jurnal ilmiah memiliki struktur yang baku dan sistematis, yang umumnya meliputi Judul, Abstrak, Pendahuluan, Tinjauan Pustaka (jika diperlukan), Metodologi, Hasil, Pembahasan, Kesimpulan, dan Daftar Pustaka. Kerangka ini berfungsi sebagai tulang punggung artikel Anda, memastikan alur informasi yang logis dan mudah diikuti oleh pembaca. Memulai dengan kerangka akan membantu Anda mengorganisir materi dari tesis yang mungkin tersebar dalam berbagai bab.
Pertama, rancanglah judul yang menarik, informatif, dan mencerminkan isi artikel secara akurat. Judul yang baik harus mampu menarik perhatian calon pembaca dan memberikan gambaran jelas tentang apa yang akan dibahas. Selanjutnya, susun abstrak. Abstrak adalah ringkasan singkat dari keseluruhan artikel, biasanya terdiri dari latar belakang singkat, tujuan penelitian, metodologi utama, temuan kunci, dan kesimpulan. Abstrak yang efektif harus mampu berdiri sendiri dan memberikan gambaran menyeluruh tentang penelitian Anda dalam beberapa kalimat.
Bagian pendahuluan harus memberikan konteks penelitian, menjelaskan urgensi masalah yang diangkat, dan menyatakan tujuan penelitian secara jelas. Di sini, Anda dapat mengadaptasi pendahuluan dari tesis Anda, namun dengan penekanan yang lebih ringkas dan fokus pada relevansi topik untuk audiens jurnal. Tinjauan pustaka dalam artikel jurnal biasanya lebih ringkas dibandingkan dalam tesis. Fokuskan pada literatur yang paling relevan dan mutakhir yang mendukung argumen Anda dan mengidentifikasi celah penelitian yang diisi oleh studi Anda. Anda tidak perlu memasukkan semua referensi yang ada di tesis, cukup yang paling krusial.
Metodologi harus dijelaskan secara rinci namun ringkas, mencakup desain penelitian, subjek penelitian, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan. Pastikan metodologi yang dijelaskan konsisten dengan apa yang Anda laporkan dalam tesis, namun disajikan dengan cara yang lebih efisien. Bagian hasil menyajikan temuan utama penelitian, seringkali didukung oleh tabel, gambar, atau grafik. Fokuslah pada penyajian data yang paling signifikan dan relevan dengan pertanyaan penelitian yang Anda angkat. Pembahasan adalah tempat Anda menginterpretasikan hasil, menghubungkannya dengan literatur yang ada, dan membahas implikasinya. Di sinilah Anda dapat menggali lebih dalam temuan Anda, menjelaskan mengapa hasil tersebut penting, dan membandingkannya dengan penelitian sebelumnya.
Terakhir, kesimpulan harus merangkum temuan utama, menjawab pertanyaan penelitian, dan menyajikan saran untuk penelitian selanjutnya. Daftar pustaka hanya mencantumkan sumber yang benar-benar dikutip dalam artikel jurnal, bukan seluruh daftar pustaka tesis. Menyusun kerangka yang solid sebelum mulai menulis akan mempercepat proses penulisan dan memastikan semua elemen penting tercakup secara terstruktur.
Mengadaptasi dan Meringkas Konten Tesis
Proses mengubah tesis menjadi artikel jurnal tidak sekadar menyalin dan menempelkan sebagian dari tesis. Diperlukan adaptasi dan peringkasan yang cermat agar sesuai dengan format dan batasan artikel ilmiah. Tesis, dengan sifatnya yang komprehensif, seringkali berisi penjelasan yang sangat rinci, analisis yang mendalam, dan diskusi yang luas. Artikel jurnal, sebaliknya, menuntut keringkasan, ketepatan, dan fokus yang tajam pada temuan inti. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan kurasi konten secara selektif.
Pertama, identifikasi bagian-bagian tesis yang paling krusial dan relevan dengan topik yang telah Anda pilih untuk artikel jurnal. Bab-bab seperti tinjauan pustaka, landasan teori, dan metodologi dalam tesis seringkali perlu dipadatkan. Dalam tinjauan pustaka, fokuslah pada teori-teori kunci dan penelitian terdahulu yang secara langsung mendukung hipotesis atau pertanyaan penelitian Anda. Hindari memasukkan semua literatur yang Anda baca; pilihlah yang paling berpengaruh dan terbaru. Demikian pula, dalam bagian metodologi, deskripsikan metode yang digunakan dengan jelas namun ringkas, hindari penjelasan yang bertele-tele yang mungkin sudah dipahami oleh audiens jurnal yang lebih spesifik.
Bagian hasil dan pembahasan adalah inti dari artikel jurnal. Di sini, Anda perlu menyajikan temuan paling signifikan dari tesis Anda. Jika tesis Anda memiliki banyak tabel atau gambar, pilih yang paling informatif dan representatif untuk dimasukkan dalam artikel. Anda mungkin perlu menggabungkan beberapa tabel atau membuat visualisasi data baru yang lebih ringkas dan mudah dipahami dalam format artikel. Dalam pembahasan, fokuslah pada interpretasi temuan utama, hubungannya dengan literatur yang ada, serta implikasi praktis atau teoritisnya. Hindari mengulang kembali hasil yang sudah disajikan.
Bahasa yang digunakan dalam tesis seringkali lebih formal dan deskriptif, sementara artikel jurnal menuntut gaya penulisan yang lebih lugas, padat, dan langsung ke pokok permasalahan. Perhatikan penggunaan kalimat aktif dan hindari kalimat pasif yang terlalu panjang. Setiap kalimat harus memiliki tujuan yang jelas dan berkontribusi pada narasi penelitian. Gunakan sinonim yang lebih ringkas jika diperlukan, dan hilangkan kata-kata atau frasa yang bersifat redundan. Membaca kembali artikel jurnal yang telah diterbitkan dalam jurnal target Anda dapat memberikan gambaran yang baik tentang gaya penulisan yang diharapkan.
Teknik peringkasan yang efektif meliputi pemecahan kalimat kompleks menjadi kalimat yang lebih sederhana, menggabungkan beberapa ide menjadi satu kalimat yang padat, dan menghapus informasi yang tidak esensial. Anda mungkin perlu menulis ulang beberapa bagian secara keseluruhan agar lebih sesuai dengan alur artikel jurnal. Ingatlah bahwa tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan penelitian Anda secara efektif kepada audiens yang lebih luas dalam format yang dapat dicerna.
Menulis Ulang Bagian-Bagian Kunci
Setelah kerangka tersusun dan konten tesis terkurasi, langkah selanjutnya adalah menulis ulang bagian-bagian kunci secara spesifik untuk format artikel jurnal. Proses ini membutuhkan ketelitian dalam mengadaptasi bahasa, struktur, dan penekanan agar sesuai dengan standar publikasi ilmiah. Setiap bagian artikel jurnal memiliki fungsi dan gaya penulisan yang berbeda, dan adaptasi yang tepat akan meningkatkan peluang artikel Anda diterima.
Mulai dengan judul dan abstrak. Judul tesis Anda mungkin terlalu panjang atau kurang spesifik untuk artikel jurnal. Buatlah judul yang singkat, menarik, dan secara akurat mencerminkan fokus artikel. Abstrak harus ditulis ulang dari awal, merangkum seluruh isi artikel dalam batasan kata yang ketat. Pastikan abstrak mencakup latar belakang singkat, tujuan, metodologi utama, temuan paling penting, dan kesimpulan. Ini adalah bagian pertama yang akan dibaca pembaca, jadi harus jelas dan informatif.
Pendahuluan dalam artikel jurnal harus lebih ringkas dibandingkan tesis. Fokus pada latar belakang masalah, kesenjangan penelitian yang ingin Anda isi, dan tujuan penelitian Anda. Anda bisa mengadaptasi beberapa kalimat dari pendahuluan tesis, namun pastikan alurnya mengalir dan langsung ke intinya. Tinjauan pustaka juga perlu dipadatkan. Pilih hanya literatur yang paling relevan dan mutakhir yang mendukung argumen Anda. Hindari menyajikan sejarah panjang perkembangan teori; fokus pada poin-poin kunci yang mengarah pada penelitian Anda.
Bagian metodologi harus disajikan dengan jelas namun ringkas. Jelaskan desain penelitian, partisipan (jika ada), instrumen yang digunakan, dan prosedur pengumpulan data. Jika tesis Anda memiliki penjelasan yang sangat detail tentang setiap langkah, Anda perlu meringkasnya menjadi penjelasan yang padat yang hanya mencakup informasi esensial bagi pembaca jurnal. Data yang disajikan dalam hasil harus dipilih secara cermat. Jika tesis Anda memiliki banyak tabel dan grafik, pilih hanya yang paling signifikan dan relevan dengan fokus artikel. Anda mungkin perlu membuat tabel atau grafik baru yang lebih ringkas atau menggabungkan beberapa informasi.
Pembahasan adalah bagian krusial di mana Anda menginterpretasikan temuan Anda. Dalam artikel jurnal, fokuslah pada interpretasi temuan utama, kaitannya dengan literatur yang ada, serta implikasi teoritis dan praktisnya. Hindari mengulang kembali hasil yang sudah disajikan. Kesimpulan harus merangkum temuan utama dan menjawab pertanyaan penelitian secara ringkas. Anda mungkin perlu menulis ulang kesimpulan tesis agar lebih tajam dan sesuai dengan ruang lingkup artikel. Daftar pustaka juga perlu diperbarui, hanya mencantumkan sumber yang benar-benar dikutip dalam artikel jurnal.
Memperhatikan Format dan Gaya Penulisan Jurnal Target
Setiap jurnal ilmiah memiliki panduan penulisan (Author Guidelines) yang spesifik, dan mematuhinya adalah syarat mutlak agar artikel Anda dapat dipertimbangkan untuk publikasi. Mengabaikan format dan gaya penulisan jurnal target adalah salah satu alasan utama artikel ditolak sebelum melalui proses peninjauan sejawat. Oleh karena itu, sebelum Anda mulai menulis, luangkan waktu untuk mempelajari panduan ini secara mendalam.
Panduan ini biasanya mencakup berbagai aspek, mulai dari struktur artikel yang diinginkan, batasan jumlah kata untuk setiap bagian, format penulisan kutipan dan daftar pustaka, hingga gaya bahasa yang digunakan. Beberapa jurnal mungkin memiliki format penulisan yang berbeda untuk kutipan, misalnya gaya APA, MLA, Chicago, atau Vancouver. Pastikan Anda menggunakan gaya yang konsisten di seluruh artikel. Begitu pula dengan format daftar pustaka, setiap jurnal memiliki cara penyusunan yang unik, termasuk urutan penulisan nama penulis, tahun publikasi, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, dan halaman.
Selain itu, perhatikan juga batasan jumlah kata. Tesis bisa mencapai puluhan bahkan ratusan halaman, sementara artikel jurnal biasanya dibatasi antara 5.000 hingga 8.000 kata, bahkan ada yang lebih pendek. Anda perlu sangat selektif dalam memilih informasi dan menyajikannya secara ringkas dan padat. Hindari penggunaan kalimat yang bertele-tele atau informasi yang tidak esensial. Gaya penulisan juga penting; beberapa jurnal lebih menyukai gaya yang lebih formal dan akademis, sementara yang lain mungkin sedikit lebih fleksibel. Perhatikan penggunaan kata-kata teknis yang tepat dan hindari penggunaan jargon yang berlebihan kecuali jika audiens jurnal Anda sangat spesifik.
Format tabel dan gambar juga perlu diperhatikan. Jurnal biasanya memiliki standar tertentu untuk penomoran tabel dan gambar, penempatan judul, dan gaya visualisasi data. Pastikan gambar memiliki resolusi yang memadai dan jelas jika dicetak dalam hitam putih. Jika tesis Anda menggunakan banyak ilustrasi atau grafik yang kompleks, Anda mungkin perlu menyederhanakannya agar sesuai dengan format jurnal.
Selain itu, beberapa jurnal mungkin juga memiliki preferensi mengenai penggunaan bahasa, seperti penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa utama atau aturan tata bahasa tertentu. Membaca beberapa artikel yang sudah diterbitkan dalam jurnal target Anda akan memberikan gambaran yang baik tentang gaya penulisan dan format yang mereka harapkan. Dengan mematuhi panduan ini secara cermat, Anda menunjukkan profesionalisme dan keseriusan Anda dalam proses publikasi, yang akan meningkatkan peluang artikel Anda untuk diterima.
Proses Revisi dan Penyempurnaan Artikel
Menulis draf pertama hanyalah permulaan; proses revisi dan penyempurnaan adalah tahap krusial yang akan menentukan kualitas akhir artikel Anda. Banyak penulis mengabaikan pentingnya revisi, padahal tahap inilah yang membedakan artikel yang biasa saja dengan artikel yang luar biasa dan siap untuk dipublikasikan. Revisi bukan hanya tentang memperbaiki kesalahan tata bahasa atau ejaan, tetapi juga tentang memperjelas argumen, memperkuat bukti, dan memastikan alur narasi yang logis.
Mulailah dengan membaca kembali seluruh artikel secara kritis. Tanyakan pada diri sendiri, apakah argumen utama Anda tersampaikan dengan jelas? Apakah setiap bagian mendukung tesis Anda? Apakah ada bagian yang terasa berulang atau kurang relevan? Gunakan daftar periksa yang dibuat berdasarkan panduan penulisan jurnal target Anda untuk memastikan semua persyaratan telah terpenuhi. Perhatikan struktur kalimat, pilihan kata, dan kejelasan makna.
Salah satu teknik revisi yang efektif adalah membaca artikel Anda dengan suara keras. Ini membantu Anda mendeteksi kalimat yang janggal, kesalahan tata bahasa yang tersembunyi, atau alur yang terputus. Setelah itu, fokus pada konten. Apakah temuan Anda disajikan dengan cara yang paling efektif? Apakah pembahasan Anda cukup mendalam dan terhubung dengan literatur yang ada? Pertimbangkan untuk meminta rekan sejawat, mentor, atau dosen pembimbing Anda untuk membaca draf artikel Anda dan memberikan umpan balik konstruktif. Perspektif orang lain seringkali dapat mengungkap kekurangan yang tidak Anda sadari.
Perhatikan juga konsistensi. Pastikan penggunaan istilah, format kutipan, dan gaya penulisan konsisten di seluruh artikel. Periksa kembali semua tabel dan gambar untuk memastikan keakuratan data dan kejelasannya. Kesalahan kecil dalam tabel atau gambar dapat mengurangi kredibilitas artikel Anda. Jika Anda merasa kesulitan dalam mengedit, pertimbangkan untuk mengambil jeda sejenak dari artikel sebelum kembali untuk merevisinya. Ini akan memberikan Anda pandangan yang lebih segar.
Proses revisi juga mencakup penyempurnaan abstrak dan judul. Pastikan abstrak secara akurat mencerminkan isi artikel yang telah direvisi, dan judul tetap relevan dan menarik. Jangan takut untuk menghapus bagian yang dirasa kurang kuat atau menambahkan penjelasan yang lebih memadai jika memang diperlukan. Ingatlah bahwa tujuan revisi adalah untuk menghasilkan artikel yang sejelas, sekuat, dan seefektif mungkin. Dedikasikan waktu yang cukup untuk tahap ini, karena kualitas revisi akan sangat memengaruhi keberhasilan publikasi Anda.
Memilih Jurnal yang Tepat dan Proses Pengiriman
Setelah artikel Anda siap, langkah terakhir yang krusial adalah memilih jurnal yang tepat untuk pengiriman dan memahami proses pengirimannya. Pemilihan jurnal yang tidak sesuai dapat menyebabkan artikel Anda ditolak karena tidak sesuai dengan ruang lingkup (scope) jurnal, atau bahkan diabaikan oleh pembaca yang dituju. Tesis Anda mungkin mengandung banyak data dan analisis, namun artikel jurnal harus berfokus pada satu kontribusi utama yang spesifik.
Pertimbangkan beberapa faktor saat memilih jurnal. Pertama, pastikan jurnal tersebut memiliki reputasi yang baik di bidang Anda dan terindeks pada basis data ilmiah yang terkemuka seperti Scopus, Web of Science, atau Google Scholar. Periksa ruang lingkup jurnal untuk memastikan topik penelitian Anda sesuai dengan fokus dan minat jurnal tersebut. Baca beberapa artikel yang baru-baru ini diterbitkan di jurnal tersebut untuk memahami gaya penulisan, jenis penelitian yang diterima, dan tingkat keketatan tinjauan sejawat.
Selanjutnya, pertimbangkan audiens jurnal. Siapa yang membaca jurnal tersebut? Apakah mereka adalah para peneliti, praktisi, atau pembuat kebijakan? Memahami audiens akan membantu Anda menyesuaikan bahasa dan penekanan dalam artikel Anda. Perhatikan juga kebijakan publikasi jurnal, termasuk apakah ada biaya publikasi (Article Processing Charge/APC) atau tidak, serta perkiraan waktu tinjauan dan publikasi.
Setelah Anda memilih jurnal yang paling sesuai, pelajari panduan penulisan (Author Guidelines) dengan sangat teliti. Ini adalah langkah yang tidak boleh dilewatkan. Panduan ini akan memberikan instruksi detail mengenai format, struktur, gaya penulisan, dan cara pengiriman artikel. Biasanya, pengiriman dilakukan melalui sistem online jurnal tersebut. Anda perlu membuat akun, mengunggah naskah artikel, tabel, gambar, dan informasi tambahan lainnya seperti surat pengantar (cover letter).
Surat pengantar adalah kesempatan Anda untuk memperkenalkan artikel Anda kepada editor jurnal. Dalam surat pengantar, sebutkan judul artikel Anda, nyatakan bahwa artikel tersebut belum pernah diterbitkan sebelumnya dan tidak sedang dipertimbangkan oleh jurnal lain, jelaskan secara singkat mengapa artikel Anda cocok untuk jurnal tersebut, dan sorot kontribusi utama serta orisinalitas penelitian Anda.
Setelah mengirimkan artikel, bersiaplah untuk menunggu. Proses tinjauan sejawat (peer review) bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, tergantung pada jurnalnya. Editor akan mengirimkan artikel Anda kepada beberapa ahli di bidang yang sama untuk dievaluasi. Anda mungkin akan menerima keputusan berupa diterima tanpa revisi, diterima dengan revisi minor, diterima dengan revisi mayor, atau ditolak. Jika Anda diminta untuk melakukan revisi, tanggapi setiap komentar dari peninjau dengan cermat dan kirimkan kembali artikel yang telah direvisi beserta surat tanggapan yang menjelaskan perubahan yang telah Anda lakukan.
Kesimpulan
Mengubah tesis menjadi artikel jurnal dalam waktu singkat bukanlah hal yang mustahil. Dengan strategi yang tepat, mulai dari pemilihan topik yang fokus, penyusunan kerangka yang efektif, adaptasi konten yang cermat, hingga memperhatikan detail format dan gaya penulisan jurnal, Anda dapat mempercepat proses ini secara signifikan. Kunci utamanya adalah perencanaan yang matang, eksekusi yang disiplin, dan kesediaan untuk merevisi dan menyempurnakan karya Anda. Dengan mengikuti langkah-langkah yang diuraikan, Anda tidak hanya akan berhasil mempublikasikan hasil penelitian Anda, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan memperluas jangkauan dampak dari karya akademis Anda.
FAQ
Tanya: Apakah semua tesis bisa diubah menjadi artikel jurnal?
Jawab: Tidak semua tesis dapat langsung diubah menjadi artikel jurnal tanpa penyesuaian. Tesis yang memiliki temuan orisinal, metodologi yang kuat, dan relevansi dengan isu-isu terkini memiliki potensi lebih besar. Tesis yang terlalu teoritis atau tidak memiliki temuan empiris yang kuat mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda atau fokus yang lebih spesifik.
Tanya: Berapa lama biasanya proses tinjauan sejawat (peer review) setelah artikel dikirimkan ke jurnal?
Jawab: Lama proses tinjauan sejawat sangat bervariasi tergantung pada jurnal, ketersediaan peninjau, dan volume pengiriman. Umumnya, proses ini bisa memakan waktu antara beberapa minggu hingga beberapa bulan. Beberapa jurnal yang lebih cepat mungkin memberikan keputusan dalam 1-2 bulan, sementara jurnal lain bisa memakan waktu hingga 6 bulan atau lebih.
Tanya: Apa yang dimaksud dengan “Article Processing Charge” (APC) dan apakah semua jurnal memilikinya?
Jawab: Article Processing Charge (APC) adalah biaya yang dikenakan oleh beberapa jurnal, terutama jurnal akses terbuka (open access), untuk menutupi biaya publikasi artikel setelah diterima. Tidak semua jurnal memilikinya; jurnal tradisional yang berbasis langganan biasanya tidak mengenakan APC kepada penulis. Penting untuk memeriksa kebijakan setiap jurnal sebelum mengirimkan artikel.
Tanya: Bagaimana jika tesis saya memiliki banyak data yang tidak bisa dimasukkan semua ke dalam artikel jurnal?
Jawab: Jika tesis Anda memiliki banyak data, Anda perlu memilih data yang paling signifikan dan relevan untuk mendukung argumen utama artikel jurnal Anda. Anda bisa menyajikan temuan kunci dalam bentuk tabel atau grafik yang ringkas. Jika ada data pendukung yang sangat penting tetapi tidak muat dalam artikel, Anda bisa menyebutkan ketersediaannya dalam bagian tambahan (supplementary material) jika jurnal tersebut menawarkannya, atau menyimpan data tersebut untuk publikasi selanjutnya.
Key Points
- Memilih bagian tesis yang paling orisinal dan signifikan adalah langkah awal yang krusial untuk memfokuskan konten artikel jurnal.
- Menyusun kerangka artikel jurnal yang terstruktur sesuai standar publikasi ilmiah akan mempermudah proses penulisan dan memastikan kelengkapan elemen penting.
- Adaptasi dan peringkasan konten tesis secara selektif diperlukan untuk menyesuaikan dengan batasan kata dan gaya penulisan artikel jurnal yang lebih ringkas.
- Kepatuhan terhadap panduan penulisan jurnal target, termasuk format kutipan, gaya bahasa, dan batasan jumlah kata, sangat penting untuk meningkatkan peluang penerimaan artikel.
- Proses revisi yang cermat, baik secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain, adalah kunci untuk menyempurnakan kualitas artikel dan memperbaiki kelemahan yang ada.
- Memilih jurnal yang tepat berdasarkan ruang lingkup, reputasi, dan audiensnya, serta memahami proses pengiriman yang benar, adalah langkah akhir yang menentukan keberhasilan publikasi.